Microsoft memprediksi bahwa dalam 3 tahun kedepan, kegiatan rapat di metaverse bukan lagi hal yang baru. Hal ini dikemukakan oleh Bill Gates seiring perkembangan teknologi yang semakin memungkinan terjadinya hal tersebut.
Metaverse memang sebuah daerah yang sedang diincar oleh raksasa teknologi baik hardware maupun software. Sebut saja Facebook yang mentransformasi dirinya menjadi Meta, selaku simbol persiapannya menuju kurun metaverse kedepan.
Seakan tak ingin tertinggal oleh Facebook, dengan segera Microsoft mengungkap bahwa mereka akan bisa mengejar Facebook menuju gerbang Metaverse.
Namun tampaknya kompetisi keduanya sedikit berbeda, saat Facebook akan membentuk Metaverse dengan menurut komunitas ternyata Microsoft lebih terfokus terhadap proses Metaverse untuk kelas perusahaan.
Perbedaan jalur ini tampaknya akan menjadi persaingan sehat namun meskipun demikian, saat teknologi Metaverse ada dilingkungan tempat kerja maka lambat laun pembiasaan penggunaan Metaverse akan dibawa kedalam lingkungan tempat tinggal sampai akhirnya seluruhnya akan saling terhubung dengan Metaverse.
Dasar ajaran Microsoft ini berasal dari keadaan yang dihadapi ketika ini dengan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa hampir 75% acara perkantoran beralih ke dalam rumah atau yang diketahui dengan Work From Home (WFH).
Cikal bakal Metaverse yang bergotong-royong juga akan dihadirkan oleh Microsoft kedalam perangkat konsolnya XBox. Di Dalam Xbox ini, Microsoft akan mempersembahkan modeling 3D Metaverse yang mampu dicicipi pecinta Xbox.
Ketersediaan dan kelengkapan dari rencana maju tentang Metaverse ini pastinya bukan cuma sekedar kemampuan Software saja.
Kebutuhan dan kesiapan dari perangkat yang sesuai pun mesti dapat secepatnya tersedia di samping teknologi kecepatan internet yang cepat dan stabil.
Perangkat yang dibutuhkan di Metaverse ini bantu-membantu telah usang kita kenal, perangkat ini seperti Google Glass atau Kacamata yang memiliki kemampuan Virtual Reality tergolong juga perangkat ponsel pintar atau tablet dengan kemampuan Virtual Reality dan sensor nya.
Selain perangkat pada mata, terdapat juga perangkat pada tangan atau glove, perangkat ini umumnya digunakan untuk mengidentifikasi gerakan penggunanya. Selanjutnya pastinya ada beberapa perangkat sederhana yang bahwasanya menjadi bab dari cikal bakal alat yang digunakan di Metaverse.
Beberapa perangkat yang terbilang antik namun merupakan cikal bakal perlengkapan dalam Metaverse yakni:
Kendali Kemudi Balapan Sega;
Pistol Laser;
Sarung Tangan Tinju;
Stick Golf
Layar Televisi dengan Sensor Face;
Lampu Sensor Gerak dan Lampu Sensor Cahaya;
Headset nirkabel;
Pen atau Mouse berupa Pena;
Dan masih banyak lagi pola lainnya.
Perangkat tersebut terbilang antik dan sekilas tidak ada relevansinya dengan Metaverse, tetapi dari teknologi sederhana itu dimungkinakan kehadiran perangkat keras atau hardware yang akan dikhususkan untuk kebutuhan di dalam dunia Metaverse.
Dengan kian dikenalnya dunia Metaverse selaku dunia didalam Internet yang mampu disebut selaku dunia kedua ini tentu saja dibutuhkan infrastruktur yang bagus sebagaimana keperluan di dunia kasatmata saat ini dengan kemajuan teknologi bermacam-macam keperluan dari daerah tinggal hingga transportasi kian mengalami pertumbuhan.
Bukan hal yang mustahil bahwa didalam Metaverse juga akan terjadi revolusi teknologi maupun pembangunan yang hendak bisa mengembangkan kenyamanan dari penghuni Metaverse.
Karena supaya bagaimanapun, rumah yang nyaman akan membuat penghuninya betah.
Dalam 3 tahun kedepan, aktivitas rapat di Metaverse juga akan kian lengkap fitur-fitur yang ada didalamnya.
Kemungkinan untuk awal mula cuma tampil Nama akseptor rapat, lalu avatar yang disusul dengan profile picture dan tidak tidak mungkin akan rampung dengan performa 100% dari 3D pengguna metaverse.